بِسْـــــــــــ
Sekali lagi kandungan sains modern dalam al-Quran terbukti dan teruji. Penemuan paling fenomenal di abad 20 di bidang astronomi yaitu Black Hole atau lubang hitam ternyata sudah jauh lebih dulu disebutkan dalam Al-Quran. Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata “hitam”. Istilah “lubang hitam” telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali (dan mungkin tak berujung)
Sejak
tahun 1790 seorang ilmuwan Inggris John Michell dan ilmuwan Perancis,
Pierre-Simon Laplace memprediksi bahwa ada bintang tersembunyi di langit.
Kemudian tahun 1910 teori relativitas Einstein memperkirakan adanya benda di
luar angkasa yang memiliki pengaruh terhadap waktu dan tempat. Selanjutnya dikembangkan
oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan
berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin
dipopulerkan oleh Stephen William Hawking.
Tahun
1967 ilmuwan Amerika John Archibald Wheeler sudah mulai membicarakan dan
menamakan “lubang hitam” black hole sebagai hasil dari hancurnya
bintang-bintang. sehingga menjadi populer di dunia bahkan juga menjadi topik
favorit para penulis fiksi
ilmiah. Kita tidak dapat melihat lubang hitam akan tetapi kita bisa
mendeteksi materi yang tertarik/ tersedot ke arahnya. Dengan cara inilah, para
astronom mempelajari dan mengidentifikasikan banyak lubang hitam di angkasa
lewat observasi yang sangat hati-hati sehingga diperkirakan di angkasa dihiasi
oleh jutaan lubang hitam
Para
ilmuwan memastikan keberadaan black hole dengan menggunakan teleskop Hubble
terhadap pusat galaksi M87. Mereka menemukan konsentrasi gas secara
berkesinambungan di sekitar black hole. Konsentrasi
gas bergerak sangat cepat yakni 400 km/detik.
Di
tahun 1994, melalui teleskop Hubble di pusat galaksi M87 yang dikelilingi oleh
gas yang jelas. Diperkirakan masa black hole ini 3 juta kali lipat masa matahari.
Kemudian bukti-bukti ilmiah semakin banyak ditemukan tentang adanya black
hole melalui sinar-X.
black
hole atau
lubang hitam seperti definisi ilmuwan NASA adalah medan gravitasi sangat kuat.
Akibatnya, benda-benda langit tersedot dengan intensitas tinggi tanpa
terkecuali. Saking kuatnya, cahaya pun tidak bisa menghindar dari sedotan. Black
hole terbentuk ketika
sebuah bintang besar mulai habis usianya akibat kehabisan energi dan bahan
bakar. Meski tidak terlihat, black hole memiliki magnet tingkat tinggi.
Semua
bintang dengan masa 20 kali lipat dengan matahari memungkinkan untuk hancur dan
berakhir dan berubah menjadi black hole. Ini karena bintang itu memiliki magnet
dan masa yang besar. Namun jika masa bintang kecil dan bahan bakarnya habis,
maka magnetnya dan masanya tidak mencukupi untuk menyedot benda-benda di
sekitarnya dan tidak menjadi black hole. Bintang ini
hanya menjadi white dwarf atau bintang mati. Matahari misalnya,
setelah 400 juta tahun akan hilang bahan bakar nuklirnya dan redup. Namun ia
tidak menjadi black holekarena masanya
tidak mencukupi. Barangkali ini yang diisyaratkan oleh Al-Quran.
“Apabila
matahari digulung,” (At Takwir: 1)
Jadi
bukan hancur namun redup. Kuwwirat dalam kamus maknanya satu bagian masuk
tergulung ke bagian lainnya.
Meledaknya
bintang adalah fase pertama terbentuknya black hole. Para ahli menemukan bahwa semua
bintang akan meledak setelah kehabisan bahan bakarnya dan berubah menjadi
bintang lain, namun bentuk paling ekstrim adalah black
hole.
Karena
gravitasi begitu kuat pada lubang hitam mencegah apa pun lolos darinya kecuali
melalui perilaku terowongan kuantum. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi
elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat
masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata
“hitam”. Istilah “lubang hitam” telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk
ke sebuah lubang dalam arti biasa. Kekuatan grafitasi
eksrtrim ini menghasilkan panas tinggi sehingga menciptakan cahaya. Cahaya itu
dengan mudah dideteksi oleh astronom melalui alat mereka. Padahal kecepatan
cahaya adalah 300 ribu km/detik. Karenanya tidak bisa dilihat, ia disebut
lubang hitam. Ada black holeyang memiliki
masa lebih dari 1000 juta kali masa matahari. Ia menyedot benda, gas, benda
langit di dekatnya secara berkesinambungan.
Massa
dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua materi
didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika
melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari
lubang hitam akan tersedot. Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat
ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menyedot apa saja disekitarnya,
lubang hitam tidak dapat menyedot material yang jaraknya sangat jauh dari
dirinya. dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya.
Sejumlah
galaxy sejauh 250 juta tahun kecepatan cahaya. Tahun 2002, ilmuwan menemukan
sejumlah lubang hitam di wilayah ini. (nasa.gov)
Antara
Ilmuwan dan Al-Quran
Seorang
ilmuwan Barat menjelaskan hakikat black hole “It creates an immense gravitational pull not unlike an
invisible cosmic vacuum cleaner. As it moves, it sucks in all matter in its way
— not even light can escape. Black hole menciptakan gravitasi ekstrim yang
bekerja sepertivacuum
cleaner alam
raya yang tidak terlihat. Ia bergerak dan menelan semua benda yang ditemuinya
bahkan cahaya pun disedotnya dan tidak bisa menghindar.”
Karakter black hole:
1.Tidak terlihat (Invisible)
2.Bekerja seperti sapu mesin yang
menyedot (Vacuum cleaner)
3.Bergerak secara berkesinambungan (Moves)
Black
Hole dalam Al Quran
Al
Quran menyebutkan banyak fenomena alam raya dan benda-benda luar angkasa,
bintang, planet, nama bintang, galaksi dan lain-lain. Sebelum mengklaim adanya
fenomena black holedalam Al-Quran, mari
kita perhatikan ayat yang paling dekat untuk dikaji. Yakni di surat At-Takwir
ayat 15-16.
“Aku
bersumpah demi bintang tersembunyi. Yang bergerak cepat yang menyapu,”
Dalam
ayat ini Allah bersumpah dengan salah satu makhluk-Nya yakni bintang yang
bernama atau memiliki tiga karakter. Pertama, khunnas(الْخُنَّسِ); yang tersembunyi dan tidak terlihat.
Karenanya, setan disebut juga khannaas (لخناس) karena ia tidak terlihat oleh bani Adam.
Ini persis yang disebutkan ilmuwan tentang karakter black
hole yakni; invisible.
Kedua, aljawaar(الْجَوَارِ) bergerak cepat dan sangat cepat. Ini
karakter black hole kedua moves. Lafadl Al Qurantajri lebih perfect dibanding penjelasan ilmuan sebab kata
ia bermakna bergerak cepat atau lari. Sementara moves tidak menggambarkan bergerak dengan
cepat. Ketiga, al kunnas (الْكُنَّسِ)yang
menyapu dan menelan setiap yang ditemuinya. Ini karakter black hole vacuum
cleaner.
Kunnas berasal dari kanasa artinya menyapu, miknasah alat untuk menyapu. Kunnas bentuk jamak dari kaanis yang menyapu. Kunnas adalah shigat
muntaha jumuk (bentuk
jamak paling tinggi) dari bentuk tunggal kaanis.
Para
ulama tafsir klasik menjelaskan makna khunnas al jawaril kunnas adalah bintang yang cahayanya
tidak muncul di siang hari dan muncul di malam hari. Namun ini hanya penafsiran
bukan makna sesungguhnya. Penafsiran paling sesuai dengan realitas alam raya
adalah black hole.
Lebih
takjub lagi, ilmuwan NASA menemukan adanya gelombang suara dengan irama
tertentu yang keluar dari black hole atau gas yang meliputinya di galaksi
yang sangat jauh.
“Langit
yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak
ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak
mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha
Pengampun.” (Al
Isra’: 44).
Black
hole dengan
ukuran sedang besarnya 10 kali lipat dari berat matahari. Ada black
holeyang besarnya sangat ekstrim yang ada di galaksi kita dan
galaksi lain. Ada yang beratnya 1 juta kali lipat matahari, diperkirakan jumlah
black hole di alam raya ini jutaan bahkan ribuan juta.
Bagaimana
mendeteksi black hole yang tidak terlihat dan tidak
mengeluarkan cahaya? Setelah mengamati alam raya dan bintang-bintang dalam
waktu yang lama. Tiba para ilmuwan menemukan sebuah bintang itu hilang
cahayanya. Setalah beberapa saat bintang itu muncul lagi. Ketika gambarnya
diamati, para astronom berkesimpulan bahwa cahaya itu terhalang oleh black
hole yang melintas.
“Kami
akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala
wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al
Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi
atas segala sesuatu?” (Fushilat: 53)
Mengutip
salah satu acara pada sebuah televisi “Ripley’s, Believe it or not” yang sedikitnya membuka mata kita
banyak hal yang sukar dipercaya namun nyata. Dan jika kini al-Quran telah berbicara,
maka pertanyaannya adalah “Imani atau tidak?”,
semuanya kembali pada keyakinan masing-masing. Wallahu a’lam.
Misteri Lubang Hitam
Dalam Al-Qur'an
Abad ke-20 menyaksikan
banyak sekali penemuan baru tentang peristiwa alam di ruang angkasa. Salah satunya,
yang belum lama ditemukan, adalahBlack
Hole [Lubang Hitam]. Ini terbentuk ketika sebuah bintang yang telah
menghabiskan seluruh bahan bakarnya ambruk hancur ke dalam dirinya sendiri, dan
akhirnya berubah menjadi sebuah lubang hitam dengan kerapatan tak hingga dan
volume nol serta medan magnet yang amat kuat. Kita tidak mampu melihat lubang
hitam dengan teropong terkuat sekalipun, sebab tarikan gravitasi lubang hitam
tersebut sedemikian kuatnya sehingga cahaya tidak mampu melepaskan diri
darinya. Namun, bintang yang runtuh seperti itu dapat diketahui dari dampak
yang ditimbulkannya di wilayah sekelilingnya. Di surat Al Waaqi'ah, Allah
mengarahkan perhatian pada masalah ini sebagaimana berikut, dengan bersumpah
atas letak bintang-bintang:
Maka Aku bersumpah dengan
tempat beredarnya bintang-bintang. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang
besar kalau kamu mengetahui. (QS. Al Waaqi'ah, 56: 75-76)
Istilah "lubang
hitam" pertama kali digunakan tahun 1969 oleh fisikawan Amerika John
Wheeler. Awalnya, kita beranggapan bahwa kita dapat melihat semua bintang. Akan
tetapi, belakangan diketahui bahwa ada bintang-bintang di ruang angkasa yang
cahayanya tidak dapat kita lihat. Sebab, cahaya bintang-bintang yang runtuh ini
lenyap. Cahaya tidak dapat meloloskan diri dari sebuah lubang hitam disebabkan
lubang ini merupakan massa berkerapatan tinggi di dalam sebuah ruang yang
kecil. Gravitasi raksasanya bahkan mampu menangkap partikel-partikel tercepat,
seperti foton [partikel cahaya]. Misalnya, tahap akhir dari sebuah bintang
biasa, yang berukuran tiga kali massa Matahari, berakhir setelah nyala apinya
padam dan mengalami keruntuhannya sebagai sebuah lubang hitam bergaris tengah
hanya 20 kilometer (12,5 mil)! Lubang hitam berwarna "hitam", yang
berarti tertutup dari pengamatan langsung. Namun demikian, keberadaan lubang
hitam ini diketahui secara tidak langsung, melalui daya hisap raksasa gaya
gravitasinya terhadap benda-benda langit lainnya. Selain gambaran tentang Hari
Perhitungan, ayat di bawah ini mungkin juga merujuk pada penemuan ilmiah
tentang lubang hitam ini:
Maka apabila
bintang-bintang telah dihapuskan (QS. Al Mursalaat, 77: 8)
Selain itu,
bintang-bintang bermassa besar juga menyebabkan terbentuknya lekukan-lekukan
yang dapat ditemukan di ruang angkasa. Namun, lubang hitam tidak hanya
menimbulkan lekukan-lekukan di ruang angkasa tapi juga membuat lubang di
dalamnya. Itulah mengapa bintang-bintang runtuh ini dikenal sebagai lubang
hitam. Kenyataan ini mungkin dipaparkan di dalam ayat tentang bintang-bintang,
dan ini adalah satu bahasan penting lain yang menunjukkan bahwa Al Qur'an
adalah firman Allah:
Demi langit dan Ath
Thaariq, tahukah kamu apakah Ath Thaariq? (yaitu) bintang yang cahayanya
menembus. (QS. At Thaariq, 86: 1-3)
PULSAR: BINTANG BERDENYUT
Demi langit dan Ath
Thaariq, tahukah kamu apakah Ath Thaariq? (yaitu) bintang yang cahayanya
menembus. (QS. At Thaariq, 86: 1-3)
Pulsar adalah sisa-sisa
bintang padam yang memancarkan gelombang radio teramat kuat yang menyerupai
denyut, dan yang berputar pada sumbunya sendiri dengan sangat cepat. Telah
dihitung bahwa terdapat lebih dari 500 pulsar di galaksi Bima Sakti, yang di
dalamnya terdapat Bumi kita.
|
Kata "Thaariq,"
nama surat ke-86, berasal dari akar kata "tharq," yang makna dasarnya
adalah memukul dengan cukup keras untuk menimbulkan suara, atau menumbuk.
Dengan mempertimbangkan arti yang mungkin dari kata tersebut, yakni
"berdenyut/berdetak," "memukul keras," perhatian kita
mungkin diarahkan oleh ayat ini pada sebuah kenyataan ilmiah penting. Sebelum
menelaah keterangan ini, marilah kita lihat kata-kata selainnya yang digunakan
dalam ayat ini untuk menggambarkan bintang-bintang ini. Istilah
"ath-thaariqi" dalam ayat di atas berarti sebuah bintang yang
menembus malam, yang menembus kegelapan, yang muncul di malam hari, yang
menembus dan bergerak, yang berdenyut/berdetak, yang menumbuk, atau bintang
terang. Selain itu, kata "wa" mengarahkan perhatian pada benda-benda
yang digunakan sebagai sumpah – yakni, langit dan Ath Thaariq.
Melalui penelitian oleh
Jocelyn Bell Burnell, di Universitas Cambridge pada tahun 1967, sinyal radio
yang terpancar secara teratur ditemukan. Namun, hingga saat itu belumlah
diketahui bahwa terdapat benda langit yang berkemungkinan menjadi sumber
getaran atau denyut/detak teratur yang agak mirip pada jantung. Akan tetapi,
pada tahun 1967, para pakar astronomi menyatakan bahwa, ketika materi menjadi
semakin rapat di bagian inti karena perputarannya mengelilingi sumbunya
sendiri, medan magnet bintang tersebut juga menjadi semakin kuat, sehingga
memunculkan sebuah medan magnet pada kutub-kutubnya sebesar 1 triliun kali
lebih kuat daripada yang dimiliki Bumi. Mereka lalu paham bahwa sebuah benda
yang berputar sedemikian cepat dan dengan medan magnet yang sedemikian kuat
memancarkan berkas-berkas sinar yang terdiri dari gelombang-gelombang radio
yang sangat kuat berbentuk kerucut di setiap putarannya. Tak lama kemudian,
diketahui juga bahwa sumber sinyal-sinyal ini adalah perputaran cepat dari
bintang-bintang neutron. Bintang-bintang neutron yang baru ditemukan ini
dikenal sebagai "pulsar." Bintang-bintang ini, yang berubah menjadi
pulsar melalui ledakan supernova, tergolong yang memiliki massa terbesar, dan
termasuk benda-benda yang paling terang dan yang bergerak paling cepat di ruang
angkasa. Sejumlah pulsar berputar 600 kali per detik.1
Kata
"pulsar" berasal dari kata kerja to pulse . Menurut kamus American Heritage Dictionary, kata tersebut berarti bergetar, berdenyut. KamusEncarta Dictionary mengartikannya sebagai berdenyut dengan irama teratur, bergerak
atau berdebar dengan irama teratur yang kuat. Lagi menurutEncarta Dictionary, kata " pulsate ", yang berasal dari akar yang sama, berarti mengembang dan
menyusut dengan denyut teratur yang kuat.
Menyusul
penemuan itu, diketahui kemudian bahwa peristiwa alam yang digambarkan dalam Al
Qur'an sebagai "thaariq," yang berdenyut, memiliki kemiripan yang
sangat dengan bintang-bintang neutron yang dikenal sebagai pulsar.
Bintang-bintang
neutron terbentuk ketika inti dari bintang-bintang maharaksasa runtuh. Materi
yang sangat termampatkan dan sangat padat itu, dalam bentuk bulatan yang berputar
sangat cepat, menangkap dan memampatkan hampir seluruh bobot bintang dan medan
magnetnya. Medan magnet amat kuat yang ditimbulkan oleh bintang-bintang neutron
yang berputar sangat cepat ini telah dibuktikan sebagai penyebab terpancarnya
gelombang-gelombang radio sangat kuat yang teramati di Bumi.
Di ayat
ke-3 surat Ath Thaariq istilah "an najmu ats tsaaqibu," yang berarti
yang menembus, yang bergerak, atau yang membuat lubang, mengisyaratkan bahwa
Thaariq adalah sebuah bintang terang yang membuat lubang di kegelapan dan
bergerak. Makna istilah "adraaka" dalam ungkapan "Tahukah kamu
apakah Ath Thaariq itu?" merujuk pada pemahaman. Pulsar, yang terbentuk
melalui pemampatan bintang yang besarnya beberapa kali ukuran Matahari, termasuk
benda-benda langit yang sulit untuk dipahami. Pertanyaan pada ayat tersebut
menegaskan betapa sulit memahami bintang berdenyut ini. (Wallaahu a'lam)
Sebagaimana
telah dibahas, bintang-bintang yang dijelaskan sebagai Thaariq dalam Al Qur'an
memiliki kemiripan dekat dengan pulsar yang dipaparkan di abad ke-20, dan
mungkin mengungkapkan kepada kita tentang satu lagi keajaiban ilmiah Al Qur'an.
BINTANG
SIRIUS (SYI'RA)
Bintang Sirius [Syi’ra] muncul di Surat An Najm (yang berarti "bintang"). Bintang ganda yang membentuk bintang Sirius ini saling mendekat dengan sumbu kedua bintang itu yang berbentuk busur setiap 49,9 tahun sekali. Peristiwa alam tentang bintang ini diisyaratkan dalam ayat ke-9 dan ke-49 dari Surat An Najm. |
Ketika
pengertian-pengertian tertentu yang disebutkan dalam Al Qur'an dikaji
berdasarkan penemuan-penemuan ilmiah abad ke-21, kita akan mendapati diri kita
tercerahkan dengan lebih banyak keajaiban Al Qur'an. Salah satunya adalah
bintang Sirius (Syi'ra), yang disebut dalam surat An Najm ayat ke-49:
… dan
bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi'ra (QS. An Najm, 53: 49)
Kenyataan
bahwa kata Arab "syi'raa," yang merupakan padan kata bintang Sirius,
muncul hanya di Surat An Najm (yang hanya berarti "bintang") ayat
ke-49 secara khusus sangatlah menarik. Sebab, dengan mempertimbangkan
ketidakteraturan dalam pergerakan bintang Sirius, yakni bintang paling terang
di langit malam hari, sebagai titik awal, para ilmuwan menemukan bahwa ini
adalah sebuah bintang ganda. Sirius sesungguhnya adalah sepasang dua bintang,
yang dikenal sebagai Sirius A dan Sirius B. Yang lebih besar adalah Sirius A,
yang juga lebih dekat ke Bumi dan bintang paling terang yang dapat dilihat
dengan mata telanjang. Tapi Sirus B tidak dapat dilihat tanpa teropong.
Bintang
ganda Sirius beredar dengan lintasan berbentuk bulat telur mengelilingi satu
sama lain. Masa edar Sirius A dan B mengelilingi titik pusat gravitasi mereka
yang sama adalah 49,9 tahun. Angka ilmiah ini kini diterima secara bulat oleh
jurusan astronomi di universitas Harvard, Ottawa dan Leicester.2 Keterangan
ini dilaporkan dalam berbagai sumber sebagai berikut:
Sirius,
bintang yang paling terang, sebenarnya adalah bintang kembar… Peredarannya
berlangsung selama 49,9 tahun. 3
Sebagaimana
diketahui, bintang Sirius-A dan Sirius-B beredar mengelilingi satu sama lain
melintasi sebuah busur ganda setiap 49,9 tahun. 4
Hal yang perlu
diperhatikan di sini adalah garis edar ganda berbentuk busur dari dua bintang
tersebut yang mengitari satu sama lain.
Namun, kenyataan ilmiah
ini, yang ketelitiannya hanya dapat diketahui di akhir abad ke-20, secara
menakjubkan telah diisyaratkan dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu. Ketika ayat
ke-49 dan ke-9 dari surat An Najm dibaca secara bersama, keajaiban ini menjadi
nyata:
dan bahwasanya Dialah
Tuhan (yang memiliki) bintang Syi'ra (QS. An Najm, 53: 49)
maka jadilah dia dekat
dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). (QS. An Najm, 53: 9)
Penjelasan dalam Surat An
Najm ayat ke-9 tersebut mungkin pula menggambarkan bagaimana kedua bintang ini
saling mendekat dalam peredaran mereka. (Wallaahu a'lam). Fakta ilmiah ini,
yang tak seorang pun dapat memahami di masa pewahyuan Al Qur'an, sekali lagi
membuktikan bahwa Al Qur'an adalah firman Allah Yang Mahakuasa.
Asal Muasal Terjadinya Lubang Hitam
Ketika
sebuah bintang kehabisan bahan bakar karena Hidrogen sudah habis menjadi Helium
(proses fusi) maka bintang akan mendingin dan kekuatan gravitasi bintang
menjadi dominan yang menyebabkan lapisan luar bintang runtuh ke arah inti
(pusat gravitasi). Proses pada tahap akhir kematian bintang berbeda-beda
sesuai dengan besar massa bintang tersebut. Sehingga bintang yang sudah mati
bisa menjadi bermacam-macam obyek, seperti bintang katai putih (bintang kerdil
putih), bintang neutron, lubang hitam, pulsar, dll.
Bintang
yang memiliki massa lebih besar dari Matahari, saat proses fusi terhenti akan
terjadi dorongan gravitasi ke dalam massa bintang (tarikan gravitasi ke arah
pusat bintang). Karena inti bintang mendapat tekanan yang tinggi dari luar maka
inti memberikan reaksi keluar sehingga ukuran bintang menjadi sangat besar dan
berwarna merah (red giant). Pada tahap ini bintang akan mengembang menjadi
ukuran raksasa, sementara di bagian dalamnya, pusat bintang akan
menghasilkan gravitasi dan memulai terjadinya pengerutan. Saat mengerut pusat
bintang menjadi lebih panas dan rapat. Pada titik ini, sejumlah reaksi nuklir
mulai terjadi dan bisa menghentikan keruntuhan pusat bintang untuk sementara.
Perlu diingat, hanya Sementara. Saat di pusat bintang hanya tersisa besi, maka
tak ada lagi pembakaran. Saat fusi tak lagi terjadi, dalam hitungan detik,
bintang memulai fasa akhirnya yakni keruntuhan gravitasi. Temperatur di pusat
bintang naik melebihi 100 miliar derajad, kemudian pusat bintang mengalami
tekanan dan mengecil namun kemudian mengembang menjadi super raksasa
(supergiant) secara tiba-tiba. Energi pengembangan ini ditransfer ke selubung
bintang, yang kemudian memicu terjadinya ledakan dengan kekuatan maha dahsyat
serta memancarkan cahaya yang sangat besar dan terang yang disebut sebagai
Supernova.
Dengan
kata lain, bintang yang menjadi supergiant bersifat tidak stabil, sehingga
lebur dan hancur berkeping-keping dalam satu ledakan Supernova. Tetapi tidak
semua bintang mati mengalami Supernova. Sekali lagi, hal ini tergantung dari
besarnya massa bintang itu sendiri.
Setelah
menjadi Supernova, semua materi yang tersisa segera menyusut, bahkan yang
sangat besarpun akan menyusut sampai lenyap. Sisanya adalah ruangan kecil
dengan gravitasi yang sangat besar. Bagian ini akan menyedot semua material
yang ada didekatnya bahkan cahayapun tak kan mampu lolos dari gravitasinya.
Inilah yang disebut sebagai lubang hitam. Semakin banyak materi yang terhisap,
semakin besar massa lubang hitam dan semakin besar pula gravitasinya.
Sedangkan
bintang kecil yang meledak sebagai Supernova tidak mengakhiri hidupnya menjadi
lubang hitam karena tekanan gravitasinya tidak mencukupi untuk melampaui
kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan
gravitasi. Sehingga bintang tersebut mati menjadi bintang kecil atau pulsar.
Ada
satu pertanyaan yang sangat sering ditanyakan di forum-forum adalah “kalau
Matahari kita menjadi lubang hitam, bagaimana nasib planet-planet (terutama
Bumi) dalam tata surya?”
Berikut
penjelasannya:
Matahari
tidak akan mati menjadi lubang hitam karena massanya tidak mampu untuk
melakukan proses yang tersebut diatas. Matahari hanya akan berakhir menjadi
“bintang kerdil putih” setelah melalui tahap sebagai red giant.
Seandainya
Matahari mati menjadi lubang hitam, maka orbit planet-planet dalam tata surya
tidak akan berubah karena massa lubang hitam dari Matahari tetap 1 massa
matahari. Orbit planet dipengaruhi oleh massa bintang bukan pada bagaimana si
massa ini berevolusi dalam bentuk bola raksasa atau sebuah bola tenis. Tetapi
tentu saja temperatur di Bumi akan berubah dan kehidupan di Bumi akan menjadi
gelap karena tidak ada sumber sinar.
Planet-planet
yang mengorbit lubang hitam juga tidak akan terhisap ke dalam lubang hitam
karena semakin jauh sebuah obyek maka pengaruh dari gravitasi yang menariknya
akan semaki kecil. Dan seandainya Matahari jadi lubang hitam, horizonnya hanya
3 km, dan itu berarti semua planet yang memang berada di luar jarak 3 km itu
akan baik-baik saja. Jarak Merkurius saja hampir 60 juta km dari
Matahari.
Tapi
perlu diingat juga Matahari akan melalui masa dimana ia akan menjadi raksasa
merah dan pada saat itu planet-planet seperti Merkurius, Venus dan Bumi sudah
ditelan oleh Matahari yang mengembang tersebut.